Sistem Saraf Manusia



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGbTj2j3FtUeRxHKnqNvcrN-NsNsmjNwxgygkv9Z0_GOmS8GCjIJ7KP7ZfchIsIgQL7PsI4iEUeiKwEGXAtY5eW2xDllKKWmOQrJwI-34u5rGKOs_1ZWPhTlKEO70MSQMWcWaIH6zaDaQ/s1600/sistem+saraf.png















Sistem Saraf Manusia
1.      Sel Saraf (Neuron)
-          Tersusun dari Dendrit, badan sel, dan neurit (akson)
-          Dendrite berfungsi menerima impuls dari ujung saraf lain dan menghantarkan ke badan sel saraf.
-          Dalam badan terdapat Nissl yg berfungsi menerima dan memneruskan impuls dari Dendrit ke Neurit.
-          Neurit merupakan juluran panjang sitoplasma dari badan sel yg memiliki fungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel saraf lain.
-          Neurit terbungkus oleh selubung Mielin yg disusun oleh Schwan.
-          Selubung Mielin berfungsi sebagai pelindung Neurit dan pemberi nutrisi bagi Neuron.
-          Bagian Neurit yg tidak terbungkus selubung Mielin disebut Nodus Ranvier.
-          Ketika di Neurit, impuls menjalar ke Nodus Ranvier dan kemudian meloncati selibung Mielin. (Selubung myelin bersifat Isolator Impulsa).
-          Sel saraf saling berhubungan membentuk suatu simpul saraf yg disebut Ganglion.
-          Antra neuron satu dengan Neuron lainnya dihubungkan oleh Sinapsis.
-          Ada 3 macam Neuron berdasarkan fungsinya :
1.      Neuron Sensorik : menghantarkan impuls dari reseptor ke system saraf pusat
2.      Neuron Motorik : menghantarkan impuls dari system saraf pusat ke eefektor.
3.      Neuron Asosiasi : menghubungkan Neuron Sensorik dengan Neuron Motorik (terdapat pada otak dan susum tulang belakang)

2.      Susunan Sistem Saraf Manusia
1.      Sistem Saraf Pusat
-          Teridiri tasa orak dan susum tulang belakang.
-          SSP dilindungi oleh Selaput Meninges
-          Meninges teridiri dari Durameter (lapisan terluar dan melekat pada tengkorak), Arachnoid (lapisan tengah), Piameter (lapisan terdalam yg tipis dan mengandung banyak sel darah.)
-          Antara lapisan Arachnoid dengan Piameter terdapat ruang Subarachnoid yg berisi cariran Serebrospinal (sebagai pelindung gesekan antara otak dengan tengkorak dan sumsum tulang belakang dengan ruas – ruas tulang belakang)
a.       Otak
Ø  Otak merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh.
Ø  Bagian luar otak (korteks) mengandung banyak badan sel saraf yg disebut Substansi Grissea.
Ø  Bagian dalam otak (Medula) mengandung banyak Neurit dan Dendrit yg disebut Substansi Alba.
Ø  Otak teridiri 6 bagian :
1.      Otak besar (serebrum)
2.      Otak depan (Diensefalon)
3.      Otak tengah (Mesensefalon)
4.      Otak kecil (Serebrum)
5.      Jembatan Varol (Pons Varolli)
6.      Sumsum lanjutan (Medula Oblongata)
Ø  Otak depan :
1.      Otak Besar (Serebrum)
Pengaturan semua aktivitas yg berkaitan dengan kepandaian, ingatanm kesadaran, pertimbangan.
Terdiri atas dua belahan setiap belahan terdiri dari 4 Lobus :
Lobus Frontalis (pengendali gerakan oto rangka dan tempat terjadinya proses intelektual)
Lobus Oksipitalis (pusat pengelihatan)
Lobus Temporalis (pusat pendengaran, penciuman, dan mengecap)
Lobus Parietalis (pengatur perubahan pada kulit dan otot)
2.      Talamus
Menerjemahkan impuls dan pusat pengaturan perasaan dan gerakan
3.      Hipotalamus
Pengaturan suhu tubuh, rasa lapar, dan haus
4.      Infudibulum
Pangkal Hipofisis
Ø  Otak tengah
Terdiri dari bagian Dorsal yg disebut Rektum
2 Korpus Kuadrigeminus Superior (atas)
2 Korpus Kudrigeminus Inferior (Bawah)
Mengangkat kelopak mata dan memutar bola mata.
Pusat pergerakan mata.
Ø  Otak belakang :
1.      Otak kecil (cerebellum)
Pusat keseimbangan gerak, koordinasi, gerak otot, posisi tubuh, keserasian otak.
2.      Jembatan Varol (Pons Varolli)
Menghantarkan Impuls otot – otot tubuh bagian kiri dan kanan.
Menghubungkan otak besar dan otak kecil dan juga otak besaar dengan sumsum lanjutan.
Pusat saraf Nervus Trigeminus
3.      Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Mengatur denyat jantung, pelebaran dan penyimpitan pembulu darah, gerak alat pencernaan, sekresi kelenjar, bersin, batuk, mutah, gerak alat pernafasan
Ø  Otak Belakang (Medulla Spinalis)
Menghantarkan impuls dari dank e otak.
Mengadakan gerak refleks.
b.      Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Ø  Merupakan lanjutan dari Medula Oblongata
Ø  Fungsi : menghantarkan impuls dari dank e otak, mengendalikan gerak refleks.
2.      Sistem Saraf Tepi
-          SST menghubungkan semua bagian tubuh dengan otak dan susum tulang belakang.
-          Berdasarkakn tempatnya SST teridiri atas : S. Kranial dan S. Spinal
-          Saraf Kranial berasal dari otak dan berjumlah 12 pasang.
I.       Olfaktori (Hidung)
II.    Optik (pengelihatan)
III. Okomulator (otot bola mata)
IV. Troklear (oto bola mata)
V.    Trigeminal (gigi, wajah)
VI. Abdusen (mata)
VII.    Fasial (wajah)
VIII. Audiotori (telinga)
IX.       Glosofaringeal (lidah)
X.          Vagus (jantung, paru, lambung)
XI.       Aksesori Spinal (tulang belikat)
XII.    Hipoglosial (lidah)
-          Saraf Spinal berasal dari sumsum tulang belakanng.
-          Cabang saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit.
-          Saraf Spinal berjumlah 31 pasang (8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, 1 pasang saraf ekor)
-          Berdasarkan fungsinya SST terdiri atas : Saraf Somatik (Saraf sadar) dan Saraf Otonom (saraf tidak sadar)
a.       Sistem Saraf Somatik
Ø  Berfungsi mengatur gerakan yg disadari
Ø  Berdasarkan arah impuls yg dibawanya, SST dibedakan menjadi Saraf Aferen dan Saraf Eferen.
Ø  Saraf Aferen membwa impuls dari reseptor menuju SSP.
Ø  Saraf Efren membawa impuls dari SSP ke efektor
b.      Sistem Saraf Otonom
Ø  Mengendalikan gerak organ yg bekerja secara otomatis.
Ø  Saraf otonom teridri atas saram Simpatetik dan Para simpatetik. (bekerja saling berlawanan)

3.      Gerak Biasa
-          Gerak disadari.
-          Rangsangan à Reseptor à Neuron Sensorik à Otak à Neuron motorik à Efektor

4.      Gerak Refleks
-          Tidak disadari
-          Rangsangan à Reseptor à Neuron Sensorik à konektor (susum tulang belakang) à Neuron Motorik à Efektor

5.      Prinsip Penghantaran Impuls
a.       Penghantaran Impuls melalui Neuron
-          Terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam membrane serabut saraf.
-          Polarisasi : saat isstirahan bagian luar membran serabut saraf bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan listrik.
-          Depollarisaasi : saat menerima impuls permukaan luar membran serabut saraf bermuatan negative dam permukaan dalam bermuatan positif.
-          Selanjutnya terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan negative ke positif à Neuron à Orak/Sum sum tulang belakang à Neuron Motorik à Efektor.

b.      Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
-          Saat impuls sampai di Membran Prasinapsis, Vesikel akan menuju membrane Prasinapsi à Vesikel melepaskan Neurotransmitter
-          Neurotransmiter berfungsi menghantarkan impuls ke ujung Dendrit Neuron berikutnya.
-          Macam – macam Neurotransmiter :
1.      Asetilkolin(terdapat pada sinapsis seluru tubuh)
2.      Noradrenalin (pada saraf Simpatetik)
3.      Serotinin (otak)
-          Neurotransmitter akan berdifusi melewati celah Sinapsis à beriktan dengan protein (reseptor pada membrane Pascasinapsis)

Sistem Endokrin (Hormon)
-          Hormon berfungsi untuk mengatur Homeostatis, pertumbuhan, reproduksi, metabolism, dan tingkah laku.
-          Hormon adalah zat kimia yg dihasilkan oleh kelenjar Endokrin (kelenjar buntu = karena hormon yg dihasilkan langsung menuju pembuluh darah).
-          Hipofisis (master of glands = mempengaruhi aktivitas kelenjar lain) salah satu kelenjar Endokrin.

Tag : Biologi, Sekolah
Back To Top